Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.
Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di
halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan
tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan
keluarga akan obat-obatan.
Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan
kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil
dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara
individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan
memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga.
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini
merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga
Anda ingin membeli obat herbal? Klik di sini